Sabtu, 10 mei 2014
hari ini aku bersama dengan teman se-perusahaan namun beda seksi sedang merencanakan perjalanan dari Serang (tempat tinggal kami) menuju ke kota Cilegon. Kami berencana untuk mencari toko batik keris dan tempat servis kamera digital.
Hari itu kami memutuskan ke tempat servis kamera terlebih dahulu karena letaknya yang jauh di kota Cilegon. Dalam perjalanan kami ngobrol apa saja. sampai akhirnya sampailah kita di kota Cilegon. selama berada dikota itu, laju kendaraan kami memang sengaja diperlambat karena mencari alamat tempat servis kamera. kami memang sudah tahu alamatnya dari salah satu rekan kami, namun kami belum tahu lokasinya. nah, diperjalanan yang lambat itu kita melalui perempatan dan aku melihat se onggok, eh salah (suka-suka aku lah) sesosok polisi yang sedang berjaga ditengah perempatan. aku melihat polisi itu sedang menyebrangkan kendaraan dari arah sebrang, dan menghentikan kendaraan dari arah kami. aku memang melihat itu, namun waktu itu polisi tersebut tidak menjulurkan tangannya tanda menghentikan kendaraan dari arah kami. Otomatis teman aku yang nyetir motor itu gak berhenti karena nggak ngeh kalo ada polisi yang menghentikan kami. lagian kita juga lagi sibuk nyari alamat. clingak-clinguk kaya orang kesasar. trus terompet eh peluit maksudnya, buat apa coba gak dipake sama tuh makhluk.
Alhasil, setelah melewati perempatan dan polisi, dia (polisi) itu meneriaki kami Wooooooiii!!! aku menoleh dan kemudian mengacuhkan (hehe). karena aku pikir, halah cuma masalah kecil ini, aku juga gak ngebut, surat-surat juga lengkap, helm juga makai. trus so what gitu loh!
Kita tetap berjalan dengan laju yang lambat sambil terus clingak-clinguk mencari tuh alamat. eh pas mau nyampai depan Super Mall Cilegon, kita di berhentikan sama tuh makhluk (polisi). Ternyata dari tadi dia ngejar kita dari belakang. mati lah gue, ternyata lagi ada yang ngejar setoran, hehe (padahal masih tanggal muda kan ya?) dia tau mangsa empuk tuh, soalnya motor yang aku tumpangi bukan plat daerah situ melaikan plat Medan.
kami digiring bak domba bersama gembalanya menuju ke perempatan tadi.
selamat sore pak! anda tahu tadi sudah melakukan kesalahan? tanya sang polisi
maaf pak, kami salah apa ya? jawab temanku yang memang gak tau kesalahannya.
tadi kalian berdua sudah menerobos aba-aba saya (siap grak, maju jalan!!) itu artinya kalian tidak menghormati polisi. trus habis itu kita dibacain pasalnya, memang ada sih, aku juga ngaku salah.
habis diomongin panjang lebar,dia mulai nulis di form tilang warna merah, tapi baru nulis beberapa kata, dia sok sibuk, keluar dari pos lah, sok-sok komunikasi sama polisi lain via walky talkie lah. intinya sih aku tau, dia ngasih waktu ke kita biar kita berfikiran untuk ngasih uang damai (SOGOKAN). kami tetap gak mau bayar, kan ntr tuh duwit cuma masuk kantong dia, gak masuk ke kas negara. sayang dong!! waktu dia lagi nulis, aku keingat pesan temanku dan om ku kalo ketilang dan kitanya ngaku salah, minta aja form yang warna biru. tuh form berfungsi sama kaya form merah cuma bedanya kalo form merah kita salah tapi gak ngaku, dan harus ikut sidang di pengadilan negeri (bukan agama ya) sedangkan form biru, kita salah dan mengaku. nah habis itu kita disuruh bayar senilai uang tertentu via atm langsung ke kas negara dan gak perlu ikut sidang.
Namun malangnya, ketika aku minta itu form biru, dia bilang tuh form sudah tidak berlaku lagi. yaudeh dengan tampang imut dan polosnya aku, aku nurut aja kalo itu form gak berlaku (dasar BEGO!). Setelah form merah terisi semua kita pergi balik ke Serang (temenku udah gak mood lagi ketempat servis camdig). dan ketemu sama temen-temen di MOS. disana kita cerita, dan apa coba? kita malah di bego-begoin katanya form biru itu masih berlaku. Sialan Berarti kita berdua tadi kena tipu sama tuh makhluk! dan setelah aku crosschek ke om ku yang orang polisi, katanya memang masih berlaku. kampret bener tuh polisi, akunya juga sih bego banget.
saran aku nih ya temen-temen, kalo kalian sama ketipu alias dibohongin sama polisi kaya peristiwa tragis (lebay) yang aku alamin diatas. kalian kenalan sama tuh polisi. tanya namanya, alamatnya kalo mau sih statusnya juga gak apa-apa, hihi
habis itu kalian minta foto bareng, nah fungsi nama sama itu foto. kalo itu makhluk nanyain buat apa, bilang aja jujur kalo : nanti saya mau nanya ke kepala polisi, apa bener form biru itu gak berlaku, foto dan nama bapak saya tunjukin ke kepala polisi kalo ini orang dalam foto mengatakan form biru sudah tidak berlaku. Aku yakin tuh makhluk bakal mati KUTU! hahaha
sekian.....
Terimakasih & Semoga Bermanfaat :)